Wow Gold Live Again 1989 Brooklyn Tabernacle Choir

Sebuah karya dari saudara kita, ini tentang sebuah kekuatan dalam rangkaian kata

Puisi dari Siti Masyitoh (2018- 29034)

Dia ada

Berdiri atas dasar kekeluargaan

Berjalan untuk kepentingan bersama

Mengantarkan kami untuk hidup lebih sejahtera

Majulah koperasi

Bagun kekuatan untuk bersaing

Buat karya

Ukir prestasi

Teguhkan semangat memberikan perubahan

Meski dunia mengecilkanmu

Jiwamu akan tetap besar

Sebesar cintaku padamu

-masy

Satu lagi puisi dariMuhammad Rifki

( 2017- 28102)

Orang-Orang Bernasib Kiri

Sebuah ingatan tentang Bapak Koperasi, Bung Hatta

Ke mana tua akan mengadu

Selain busung lapar serta rantau

Lalu lelaki mengungkit-ngungkit cerita lama

Membandingkan harga hidup

Harga diri.

Maka seandainya orang-orang bisa mengukur hari,

Pulangkan anak serta cucu

Ke rumah lama lama bapak

Rumah Hurl Hatta.

Namun siapa yang mau mengukur,

Cinta telah hilang dari endapan

Lalu orang hidup dari kaki dan tangan

Sendiri-sendiri.

Siapa yang peduli, nasib tiri

Orang-orang yang bernasib kiri.

Heni Yulianti

Koperasi

Kini lumbung-lumbung padi semakin subur

Bisa dijadikan nasi ataupun bubur

Perekonomian pun kian makmur

Itu semua karena koperasi

Dengan visi misi yang nyata sekali

Kini tak akan ada lagi yang lara hati,

tak akan ada lagi yang bersusah diri

Semua bisa mandiri,

dengan prinsip koperasi

Engkau hadir memberikan harapan,

Engkau hadir menawarkan impian,

Tak ada yang perlu dikhawatirkan,

Bersama-sama kita membangun perekonomian.

Nur Sapitri

SANG PENEBAR CINTA

Tahukah kau

Cinta ini terlahir dari penderitaan

Yang tumbuh dari dari sebuah sistem

Kamu tau

Sistem apa itu?

Iya.. benar… memang benar

Sistem kapitalis namanya yang tenar di abad 20

Adanya kesamaan nasib

Antara aku dan kalian waktu itu

Membuat kami sadar

Bahwa kau hadir tuk menebar cinta

Menolongku dan mengeluarkan kami

Dari kerasnya hidup yang di buat oleh para lintah darat

Rasa cinta yang tumbuh dalam diri kami

Membuat kami rela kelilingi negeri ini

Tuk menebar benih cinta

Ke seluruh pelosok bumi pertiwi

Hadirnya kau dalam hidup kami

Melahirkan lapangan ekonomi dan sosial di negeri ini membaik

Kau dapat melihatnya sendiri

Lihatlah para pegawai negeri

Hingga para petani di pagi hari

Mereka tersenyum

Kau bak malaikat di negeri ini

Kaulah sang penebar cinta

Cinta pertama yang manis sepanjang masa

Kaulah sang penebar cinta yang sesungguhnya

Hadirnya kau dalam hidup kami

Membuat kami cinta akan hadirmu koperasi.

Muhammad Rian Ramadhan

Mencintai Dalam Diam

Dahulu

Ketika surya mulai tampak

Ketika nama itu mulai disebut

Raga ini terasa hampa

Tak ada isi didalamnya

Hanya putih dan hitam yang terlihat

Apa itu kopma?

Apa itu koperasi mahasiswa?

Memahami

Masih terlalu jauh untuk mengerti

Apakah hanya sebuah kata

Tanpa ada sebuah makna, Entahlah

Entahlah aku tak mengerti

Tapi

Tapi.. apa ini

Ada suara yang membisikku

Masuk kedalam sanubariku

Ada apa ini

Kurasa perasaan yang begitu hebat

Menjalar keseluruh tubuh ini

Apa ini cinta

Apa hanya kenyamanan semata

Ada suatu perasaan

Yang tak mampu ku ungkapkan

Atau hanya suatu kegelapan

Ya tuhan…

Perasaan apa ini

Aku bingung

Sungguh…

Apa aku berhak menyebut ini cinta

Bahkan aku tak pernah berkorban didalamnya

Cinta bukanlah perkataan

Cinta adalah sebuah tindakan

Mungkin aku mengerti

Tapi aku hanya diam

Bibir ini masih bungkam

Berharap bisa ungkapkan perasaan yang ku rasakan

Gemerlap bintang semakin terang

Bulan tersenyum dalam diam

Namun tak juga aku mampu merangkainya

Kini ku terus mencoba

Untuk memahami perasaan yang ku alami

Tiba-tiba..

Ada sesuatu yang hampa

Saat langit mulai menua

Saat aku jauh darinya

Ada sesuatu yang berbeda

Yang menghiasi hati dan seisinya

Hingga kini

Aku mulai sadari

Bahwa ini lebih dari kata mencintai

Bukan karena aku meraju

Tapi karena pengandaianmu

Koperasi Mahasiswa

Inilah caraku

Mencintaimu dalam diamku

Hingga suatu saat

Ketika senja telah tampak

Akan kubuktikan

Pengabdianku untukmu

Bersama dengan teman- temanku

Untuk terus menjunjung namamu

Wahai masa depanku

dari Sang Pecinta

Debu di atas Debu

dalam diam ku menjerit,

"rasa apakah ini? ada kehampaan di sini"

DI HATI

ya, hati yang merindukan pemiliknya

Kau yang Agung, ya Sang Pemilik hati

ku pahami kalam-Mu

aku sadar akan kelemahanku

Ya benar, aku hanya setitik debu di atas debu-debu Angkasa

aku debu yang salah mencinta

ku gadai cintaku kepada hamba

namun Kau-lah yang Maha Mencinta

yang masih mau menerima debu yang durhaka

Cinta

ku temukan cinta kepada-Mu

dari bait-bait lukisan alam

pemikiranku memaksa mencari

mencari Sang pemilik cinta

Jangan Kau pergi Ya Rahman setelah kau hadir di hati

aku sadar, diriku hanya Debu di atas debu yang sedang mencinta

prendergastraters.blogspot.com

Source: http://www.kopma.uinjkt.ac.id/2018/10/sebuah-karya-dari-saudara-sayembara-semarak-koperasi/

0 Response to "Wow Gold Live Again 1989 Brooklyn Tabernacle Choir"

Enviar um comentário

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel